Jika Anda sering menggunakan email, pasti Anda pernah mendapat email pemberitahuan menang lotere dan Anda bertanya-tanya mengenai kebenaran email itu. Berikut faktanya.
Email semacam ini adalah template spam yang biasanya sama, yakni pengguna diberitahu memenangkan uang dalam jumlah besar dalam suatu undian dan untuk menerima hadiahnya, pengguna harus membayar sejumlah uang.
Meski sepertinya menggiurkan, namun hal ini ternyata tak lebih dari jaringan penipuan semata. Analis Spam Kaspersky Lab Maria Rubinstein menjelaskan, pada penipuan online, biasanya penerima diminta mengirim uang dengan jumlah beberapa ratus sampai ribuan dolar.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman hadiah. Hal ini tentunya untuk memenuhi pengeluaran seperti komisi transfer uang, pajak, biaya pembukaan rekening bank, dan lainnya.
‘Pemenang’ yang beruntung biasanya melihat jumlah yang harus dikeluarkan tak sebanding uang yang mereka menangkan. Namun setelah uang dibayar, pengirim email menghilang dan sulit ditemukan lagi.
Banyak cara mengenali penipuan undian semacam ini, termasuk, jika Anda tak membeli tiket lotere, Anda tak mungkin memenangkan hadiah. Jika pesan tersebut dari undian yang tak Anda ikuti, maka pemberitahuan tersebut palsu.
Jika nama Anda tak disebutkan, ini bisa jadi undian palsu karena jika undian ini benar nama akan dicantumkan dalam email (atau nomor tiket lotere). Pemberitahuan dikirim melalui server umum, seperti gmail.com, hotmail.com atau yahoo.com.
Tata bahasa tidak formal dan biasanya berasal dari mesin penerjemah. Penerima diminta membalas email ke alamat yang berbeda dari alamat pengirim, misalnya ke alamat ‘agen’ atau ‘manager’.
Untuk memastikan keaslian pemberitahuan yang diterima, gunakan mesin pencari untuk memeriksa informasi pada email yang diterima seperti undian dan nama pengirim serta nomor telepon yang ada. Informasi yang lengkap akan muncul atas pencarian yang dilakukan.
“Menurut statistik Kaspersky Lab, 3% dari seluruh spam yang ada merupakan pemberitahuan undian palsu, ini berarti ribuan email tiap bulannya. Agar terhindar dari penipuan ini, Anda cukup mengikuti langkah mudah di atas dan ingat, tak ada yang namanya makan siang gratis!,” tutup Rubinstein.
(inilah)
