Kerontokan pada rambut terlebih yang terjadi pada wanita menjadi suatu hal yang menakutkan.
Pasalnya,selain merusak penampilan, rambut yang rontok, kusam, mudah patah dan tidak bercahaya juga mengindikasikan bahwa tubuh mengalami masalah.
Bisa jadi, dari sekedar tidak sehatnya gaya hidup hingga ke masalah yang lebih serius sepertu masalah hormonal, rambut rontok merupakan salah satu gejala pertama dari masalah yang ada di dalam tubuh kita.
Dermatologist, dr Farmanina Santoso menuturkan kerontokan dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti faktor genetik atau keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, over treatment atau over proses, produk yang tidak sesuai kondisi kulit kepala dan rambut, masalah hormonal, atau efek dari pengobatan tertentu.
"Kerontokan rambut sebenarnya hal yang normal karena rambut memiliki siklus hidup sendiri. Yang perlu diwaspadai adalah jika kerontokan terjadi berkepanjangan, dengan jumlah rambut yang rontok melebihi 120 helai per hari," ungkap Farmanina dalam acara Vorsatz Complete Hairloss Treatment System, di Jakarta.
Stres emosional juga dapat menyebabkan alopecia (kehilangan rambut seluruhnya atau sebagian pada kulit kepala), dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel rambut. Kondisi ini kemudian memicu rambut rontok.
Padatnya aktivitas serta kompleksnya permasalahan hidup ada kalanya Anda absen menjalani gaya hidup sehat. Untuk menanggulangi hal seperti itu, penting bagi Anda untuk memberikan perawatan dan suplemen tambahan bagi rambut dan pori-pori kulit kepala Anda yang dapat diterima langsung dari akar rambut.
"Hal ini akan meminimalkan gangguan eksternal dan internal yang menghambat pori-pori kulit kepala dan akar rambut untuk mendapatkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan sang mahkota," ungkap Farmanina.
(inilah)