Ibu Ajak Putra Kecilnya Mabuk Bersama

Hull – Entah apa yang ada di pikiran ibu ini. Saat warga ngeri melihat putranya yang berusia 11 tahun mabuk, ia malah santai berkata mereka sudah biasa minum-minum bersama.

Polisi mengkhawatirkan kesejahteraan bocah yang mereka temukan berjalan sambil teler di sebuah perumahan di Inggris itu, seperti diberitakan Daily Mail. Ambulans langsung dipanggil agar ia mendapat perawatan di rumah sakit.

Setelah diuji, kadar alkohol dalam darahnya mencapai 187 mg atau lebih dari dua kali lipat batas yang diizinkan untuk pengemudi. Dalam sebuah sidang, terungkap ibunya malah biasa mabuk sejak pukul 20.00.

Bahkan, ibu dan anak itu pernah kepergok sedang berdebat dan bertukar minuman keras pada 7 Mei tahun lalu. Sedangkan di bocah ditemukan berkeliaran oleh seorang saksi mata bernama Rachel Bibby, yang mendengar keributan saat membeli makanan.

“Bocah ini berkeliaran dan sepertinya hampir tak bisa berdiri sendiri. Tangannya melambai ke atas dan sempat jatuh sekali. Saya lihat tangannya ada botol bening berisi cairan warna hijau, sepertinya vodka,” ujar Bibby.

Bibby melihat si bocah berdebat dengan sang ibu karena tak mau minumannya diminta. Ibunya kemudian masuk ke toko kelontong dan beli minuman keras lain. Setelah itu, bertukar minuman dengan putranya.

Setelah minum seteguk, bocah itu tak mau dan menyemburkan minuman ke ibunya. Si ibu berteriak dan mencengkeram pundak anaknya, serta menuangkan sisa minuman yang baru ia beli ke kepalanya. Khawatir bocah itu bakal terluka, Bibby akhirnya menelepon polisi.

“Sayangnya saya dan ibunya saling menatap saat perempuan itu sedang menelepon. Si ibu itu langsung berkata, kami biasa mabuk bersama dan ia selalu seperti ini. Saya hanya khawatir dengan keselamatan anaknya,” lanjut Bibby.

Kini anak itu dipisahkan dari ibunya dan mereka tidak saling berhubungan. Sang ibu diwajibkan melakukan kerja sosial selama 12 jam dengan pengawasan ketat, agar bisa segera mengatasi masalahnya.

(inilah)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit