Pihak berwenang belum mengetahui siapa dalang penculikan dua karyawan rumah sakit Kristen di Karachi pekan lalu, tetapi sumber dari kepolisian mengatakan mereka menduga para penculik memiliki hubungan dengan organisasi teroris terlarang.
Terdapat kemungkinan yang kuat bahwa kaum ekstrimis membawa dua orang pekerja dari Korea Selatan yang berbasis di RS. Good Samaritan, yaitu Issac Samson dan Indrias Javaid, ke daerah-daerah suku setelah mereka diculik.
"Kasus-kasus seperti ini sedang merebak, karena penolakan-penolakan kelompok-kelompok ekstrimis dan kelompok-kelompok kriminal, maka mereka mulai menculik untuk mendapatkan uang tebusan yang akan mereka gunakan untuk bertahan dan membeli lebih banyak amunisi dan senjata, namun pada saat yang bersamaan mereka tidak dapat menghindarkan kemungkinan untuk menjadikan pekerja LSM baik dalam dan luar negeri sebagai target ,"ungkap polisi senior di bidang investigasi di Karachi.
Ia menambahkan bahwa kebanyakan kaum radikal berpikiran bahwa LSM Kristen penginjilan langsung dan hal inilah yang menjadikan mereka target operasi. Samson dan Javaid, bersama dengan seorang pekerja bernama Austin dan seorang supir yang bernama Nasir sedang menuju ke rumah sakit tersebut dengan menggunakan mobil van rumah sakit yang kemudian dihadang oleh empat orang berkulit putih dengan menggunakan mobil. Javaid adalah general manager dari rumah sakit tersebut.
Saul Ashraf, saudara dari Javaid mengatakan bahwa saudara laki-lakinya memiliki dua anak perempuan yang berusia 5 dan 7 tahun. "Kakak saya tidak pernah menceritakan ancaman-ancaman yang mungkin saja terjadi atasnya. Insiden ini benar-benar membuat kami kaget. Polisi mengatakan bahwa mungkin saja motif penculikan ini adalah uang tebusan, namun kami belum mendapatkan permintaan uang tebusan sampai saat ini."
(ODI)