Seorang pria paruh baya mempunyai sebuah toko makanan ternak yang tidak begitu laku. Makin hari, makin sedikit orang yang beli pakan ternak tersebut. Dalam keputusasaannya, pria tersebut mendapat ide gila yaitu menginvestasikan uang 50 dolar (uang yang cukup banyak pada zaman itu) untuk membeli 1000 ekor anak ayam.
Para tetangganya langsung mengejek dan menganggap pria itu gila. Jual pakan ayam saja tidak bisa, apalagi jual anak ayam. Mereka lebih heran lagi ketika tahu bahwa pria ini tidak menjual anak ayam tersebut. Sebaliknya, ia memberikan anak-anak ayam tersebut secara GRATIS kepada pembeli pakan ternaknya.
‘Benar-benar gila!,’ pikir mereka. Tokonya mau bangkrut, malah beli banyak anak ayam. Terus membagi-bagikan anak ayam tersebut secara gratis. Mana ada pebisnis waras yang melakukan itu?
Nyatanya, setelah ada program gratis anak ayam tersebut, mulai banyak orang yang beli di tokonya. Semakin hari ternyata tokonya semakin laris saja. Selidik punya selidik, ternyata pembeli yang menerima anak ayam gratis itu kembali lagi. Mengapa bisa demikian?
Tentu saja karena mereka mau beli makanan ayam untuk anak ayam gratisan itu. Karena itu, jangan pernah takut untuk memberi karena memberi adalah langkah pertama untuk menerima.
(blackberry)