Jemaat Kristen di Sacramento — ibu kota negara bagian California, Amerika Serikat– akan merayakan Paskah di gedung Islamic Center karena tidak memiliki tempat lain. Jemaat “Spiritual Life Center of Sacramento” (SLCS) selama ini menyewa sebuah gereja di pusat kota dan berakhir 31 Maret 2012.
Kaum Muslim membantu mereka dengan mempersilakan penggunaan properti di Sacramento Area League of Muslims (SALAM) dekat American River College.
“Pihak SALAM telah begitu murah hati. Saya benar-benar tersentuh dengan keramahan mereka,” kata pendeta Michael Moran seraya menilai SALAM menunjukkan keinginan baik tentang kerukunan antar umat beragama.
“Saya pikir itu hanya benar bahwa kami menyambut SLCS pada pagi hari Paskah,” kata Metwalli Amer, direktur eksekutif SALAM.
Selama 12 tahun terakhir, 500 anggota SLCS menyewa ruang di Gereja Kristen Pioneer di tengah kota. Dengan sewa segera berakhir, Moran dan jamaahnya mencari gereja lain.
Sejauh ini, pencarian belum menghasilkan rumah baru untuk ibadah. Untuk April, kecuali untuk Paskah tanggal 8 April nanti, kelompok ini akan bertemu di auditorium kecil pusat di daerah Country Club, memegang tiga layanan setiap hari Minggu.
Amer dan Moran sudah berteman lama. Saat Moran merasa kesulitan menemukan tempat untuk perayaan Paskah, ia bermimpi suratkabar menuliskan headline “Easter at the Mosque” (Paskah di Masjid). Ia pun menelepon temannya yang Muslim itu.
Amer berkonsultasi kepada pengurus SALAM lainnya sebelum memberikan izin.”Ini merupakan esensi damai sejati dari agama Islam,” kata Amer. “Saya seorang penganjur kerja sama antar umat beragama.”
Amer mengatakan, ada lebih banyak kesamaan daripada perbedaan antara Kristen dan Islam. Dalam Quran, katanya, Yesus (Nabi Isa a.s.) dianggap sebagai nabi dan Rasul dan kelahirannya dianggap keajaiban.
Istri Amer, Rosalie Cuneo Amer, seorang profesor di Cosumnes River College, mencatat, pada abad ketujuh, kompleks Masjid Umayyah di Damaskus berfungsi ganda sebagai gereja dan masjid.
“Dalam dunia sekarang ini, cukup luar biasa dan positif untuk melakukan hal ini, terutama ketika ada semacam kebutuhan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik,” kata Rosalie Amer. “Ini akan menjadi menarik,” imbuh sang suami, Metwalli Amer.
(ddhongkong)