Di Hari Ibu (Mother’s Day) di Amerika Serikat kemarin, NASCAR,
arena balapan mobil terkenal di AS mengundang Stephanie Decker, 38
tahun, dan keluarganya ke arena. Stephanie mendapat sambutan meriah di
sana dan dielu-elukan sebagai pahlawan. Stephanie hadir bersama suaminya
Joe Decker, dan kedua anaknya, Dominic (10 tahun) dan Reese (7 tahun).
Dua tahun lalu Stephanie menggugah dunia dengan aksi heroiknya
menyelmatkan kedua anaknya. Awal Maret 2001 Indiana diterjang tornado
dahsyat. Stephanie dan kedua anaknya tak sempat mencari perlindungan
ketika angin itu mengarah ke rumah mereka. “Saya pikir posisi kami sudah
aman, tak tahunya angin menderu dari belakang. Itu seperti suara kereta
yang menghampiri kami,” kata Stephanie. Deru angin menakutkan itu
membuat kedua anaknya, Dominic dan Reese, menangis ketakutan.
“Mami, aku tak mau mati. Tolong, jangan biarkan aku mati,” kata
Stephanie menirukan anak-anaknya. “Kalian tidak akan mati,” katanya
membesarkan hati kedua anaknya.
Lalu ia membawa anaknya ke lantai bawah rumahnya sambil berpikir apa
yang harus dilakukan. Namun tornado terlanjur cepat tiba. Stephanie
mengambil selimut tebal lalu menutupi kedua anaknya dengan selimut
sambil ia peluk erat-erat. “Tiba-tiba aneka benda menimpa punggung saya,
dan saya berusaha bertahan,” katanya. Bahkan ia tetap bertahan ketika
kedua kakinya tertimpa benda berat.
Setelah
tornado berlalu, giliran anaknya yang jadi pahlawan. Dominic tahu
ibunya terluka, karena itu ia buru-buru keluar dari pelukan ibunya dan
pergi mencari tetangganya untuk menyelamatkan ibunya. Menurut Stephanie,
ketika Dominic pergi itulah ia menyadari kedua kakinya tak bisa
digerakkan. Stephanie kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun ia harus
kehilangan kedua kakinya. Sedangkan kedua anaknya tak cedera.
Kemarin Stephanie hadir sebelum pergelaran NASCAR dengan kedua kakinya
ditopang kaki palsu. NASCAR memberinya hadiah dana untuk yayasan yang
dikelola Stephanie. Yayasan bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk
memotivasi mereka yang mengalami cedera seperti dirinya dan bantuan
lain. Di antara yang dibantu Stephanie adalah para korban Bom Boston
yang beberapa di antaranya kehilangan kaki.