Dua tahun lalu Stephanie menggugah dunia dengan aksi heroiknya menyelmatkan kedua anaknya. Awal Maret 2001 Indiana diterjang tornado dahsyat. Stephanie dan kedua anaknya tak sempat mencari perlindungan ketika angin itu mengarah ke rumah mereka. “Saya pikir posisi kami sudah aman, tak tahunya angin menderu dari belakang. Itu seperti suara kereta yang menghampiri kami,” kata Stephanie. Deru angin menakutkan itu membuat kedua anaknya, Dominic dan Reese, menangis ketakutan.
“Mami, aku tak mau mati. Tolong, jangan biarkan aku mati,” kata Stephanie menirukan anak-anaknya. “Kalian tidak akan mati,” katanya membesarkan hati kedua anaknya.
Lalu ia membawa anaknya ke lantai bawah rumahnya sambil berpikir apa yang harus dilakukan. Namun tornado terlanjur cepat tiba. Stephanie mengambil selimut tebal lalu menutupi kedua anaknya dengan selimut sambil ia peluk erat-erat. “Tiba-tiba aneka benda menimpa punggung saya, dan saya berusaha bertahan,” katanya. Bahkan ia tetap bertahan ketika kedua kakinya tertimpa benda berat.
Kemarin Stephanie hadir sebelum pergelaran NASCAR dengan kedua kakinya ditopang kaki palsu. NASCAR memberinya hadiah dana untuk yayasan yang dikelola Stephanie. Yayasan bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk memotivasi mereka yang mengalami cedera seperti dirinya dan bantuan lain. Di antara yang dibantu Stephanie adalah para korban Bom Boston yang beberapa di antaranya kehilangan kaki.