GEMPA JEPANG MEMBUAT HITUNGAN HARI LEBIH PENDEK

Gempa menciptakan tsunami dahsyat yang telah menghancurkan wilayah pesisir timur laut Jepang. Sedikitnya ada 20 gempa susulan terjadi dengan kekuatan 6.0 SR atau lebih setelah gempa utama. Bencana alam ini melanda lepas pantai sekitar 231 mil (373 kilometer) timur laut Tokyo dan 80 mil (130 km) timur kota Sendai.

Gempa yang melanda Jepang ini, mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Ada banyak bangunan yang hancur, kerugian yang begitu besar, penduduk yang kehilangan mata pencaharian, dengan jumlah orang yang meninggal maupun yang hilang yang semakin banyak, bumi juga mengalami efek lainnya.


Menurut ahli geofisika NASA, Richard Gross yang mengeluarkan data baru mengenai perhitungan waktu di bumi setelah gempa, bumi tidak lagi berputar selama 24 jam atau 86.400 detik. “Dengan mengubah distribusi massa bumi, gempa di Jepang telah menyebabkan bumi berputar lebih cepat. Hari menjadi lebih pendek 1.8 mikrodetik,” kata Gross, seperti dikutip dari space.com. Selain waktu yang berkurang, ini juga berarti putaran bumi semakin cepat, bertambah 1.064 kilometer per jam.


Bukan kali ini saja gempa membuat pengaruh di bumi. Gempa 8.8 di Chile yang terjadi tahun lalu juga telah mempercepat rotasi planet dan mempersingkat hari sekitar 1.26 mikrodetik. Kemudian, gempa yang terjadi di kawasan Sumatera dengan kekuatan 9.1 SR pada tahun 2004 juga telah mempersingkat hari sekitar 6.8 mikrodetik.


Mungkin untuk ukuran mikrodetik, waktu yang hilang itu tidak akan terasa. Namun hal ini mengingatkan kita untuk mempergunakan waktu dengan baik. Jangan sampai waktu kita buang untuk hal yang sia-sia karena waktu tidak bisa diputar kembali.


Source : vivanews/lh3
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit