Pada usia muda Joe castillo menemukan bakat yang dimilikinya dalam bidang seni. Ketika ia menjadi orang Kristen, Castillo mulai menggunakan bakatnya untuk membagikan iman yang dimilikinya. Uniknya, Castillo menggunakan media yang sangat berbeda untuk membagikan kisah-kisahnya... ia menggunakan pasir.
Sebuah pemggambaran yang dramatis dari pemukulan, pengkhianatan dan penyaliban Kristus yang diiringi dengan musik yang kuat dari film Mel Gibson, “The Passion of the Christ”. Presentasi ini telah digunakan secara efektif dalam penginjilan maupun penjangkauan. Melalui pengaturan musiknya, kisah yang diceritakan melalui penggambaran pasir ini telah menginspirasi, menantang dan memotivasi orang lain dengan cara yang menawan.
Karya seni ini dilakukan oleh Joe Castillo. Dengan pengaturan cahaya dan iringan musik yang dramatis, ia menggambarkan peristiwa demi peristiwa melalui kanvas pasir dengan hasil penggambaran yang begitu menakjubkan. Tepuk tangan meriah sampai standing applause diterimanya dari para penonton yang menyaksikannya dari layar. Lebih dari sekedar menghibur, namun para penonton yang menyaksikan hasil karyanya akan pergi dengan penuh inspirasi dengan mengingat pesan yang disampaikan dengan cara yang takkan terlupakan.
Joe Castillo merupakan salah satu yang pertama dan utama dari artis “SandStory” (Kisah Pasir) di dunia saat ini untuk acara-acara gereja dan konferensi. SandStory merupakan salah satu bentuk seni yang paling menarik di abad 21 ini. Dengan menggabungkan cahaya dan pasir, gambar yang terbentuk akan direformasi dan terus berubah bentuk dengan gambar yang bercerita secara visual dengan sangat kuat.
Joe Castillo merupakan seorang seniman yang dikenal secara dunia internasional, sebagai penulis dan juga pembawa cerita. Castillo telah melakukan perjalanan ke empat belas negara, mempertontonkan karya seninya kepada para pemimpin dunia dan gereja di seluruh negeri.
Source : thegrablegroup.com