Samaria bisa bertahan terhadap serangan Siria (2 Raja-raja 6:1-33). Setelah dikepung selama tiga tahun, baru bisa dikalahkan oleh bangsa Asyur (721 sebelum Masehi). Mereka mengirim 30.000 penghuni Samaria ke pembuangan yang digantinya dengan koloni dari Asyur. Di bawah kekuasaan Persia Samaria menjadi ibu kota propinsi dan juga memerintah Yerusalem, sampai saat Nehemia memperoleh kekuasaan untuk Yehuda.
Diakon Filipus mengkhotbahkan Injil kepada Samaria, kemudian Petrus dan Yohanes mengunjungi kota Samaria, (Kisah Para Rasul 8:5-25).
Penggalian-penggalian (1908/10, 1931/35 dan sejak 1965) mengungkapkan penemuan-penemuan yang sangat bernilai: Pada masa penjajahan Romawi masih ada sisa-sisa forum zaman Herodes, Basilika dan Hipodrom, teater dan jalan bertiang.
Pada zaman Israel istana Omri (1 Raja-raja 20:43; 2 Raja-raja 1:2) yang meniru contoh-contoh dari Asyur, kemudian telaga (1 Raja-raja 22:38), tembok kota, sejumlah besar ukiran dari tulang gading (1 Raja-raja 22:39; Amos 3:15) dan Ostraka.
Setelah kekalahan Samaria (± 721 sebelum Masehi) sebagian besar penghuni aslinya dibuang dan digantikan dengan kolonis-kolonis Asyur.
Dengan demikian timbul suatu bangsa campuran (2 Raja-raja 17:24), yang selanjutnya masih mengangkat YHVH sebagai Allah negara (2 Raja-raja 17:25-28), tetapi mereka juga menghormati para dewa Asyur (2 Raja-raja 17:29-34). Sebagian dari penghuni asli yang setia kepada YHVH nampaknya mengikuti ibadat di Yerusalem (2 Tawarikh 30:1; 34:9; Yeremia 41:5).
Pada zaman Yesus, kata orang Samaria adalah sebuah kata caci-maki atau ejekan (Yohanes 8:48). Orang Yahudi tidak bergaul dengan mereka (Yohanes 4:9). Yesus mengucapkan banyak kebaikan dari mereka (bandingkan dengan Pertemuan dengan wanita Samaria, Yohanes 4:4-42, dan perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati pada Lukas 10:30-37) dan memerintahkan pula kepada para muridNya untuk memaklumkan Injil di Samaria (Kisah Para Rasul 1:8; 8:5-8). Orang Samaria hanya menerima Pentateukh dan mengharapkan kedatangan Mesias sebagai "yang akan datang
kembali", dan sebagai raja dan imam, yang harus memaklumkan ajaran yang benar (Yohanes 4:25).