Lagi, Ajaran Sesat Dilaporkan ke Polda

Seperti yang dikatakan Alkitab, ada banyak ajaran sesat yang akan diajarkan pada akhir jaman ini, sekalipun mereka menggunakan nama Yesus. Salah satu indikasi yang mungkin menunjuk ke arah situ adalah seorang pendeta yang dilaporkan ke polisi. Pendeta Hadassah J. Werner dilaporkan oleh eks jemaat Gereja Bethel Tabernakel (GBT) tempatnya memimpin ke Polda Jabar. Hadassah diduga telah menyebarkan ajaran yang menyimpang jauh dari Alkitab.

Salah satu ajaran Hadassah yang sangat meresahkan adalah ibu kandung yang hanya dianggap sebagai jalan lahirnya seorang anak, sehingga sesudah itu ibu khususnya dan orangtua umumnya, tidak mempunyai peran apa-apa lagi. Jadi, kedudukan mereka lebih rendah dibandingkan dirinya (Hadassah) yang merupakan ibu rohani. Dengan adanya ajaran tersebut, banyak anak yang memutuskan hubungan dengan orangtuanya. Mereka meninggalkan rumah dan memilih hidup dekat dengan Hadassah. “Jadi anak-anak disuruh panggil ibu bapaknya dengan sebutan om dan tante, namun harus memanggil dia dengan sebutan mama,” ungkap Arief.

“Laporan ke Polda sudah lama yaitu pada November 2010. Laporan dilakukan oleh Ibu Indrawati Soediro, dimana anaknya menjadi korban. namun hingga kini belum ada perkembangan apa-apa dari pihak kepolisian,” ujar Arief, eks jemaat GBT Lengkong. Menurut Arief, saat melaporkan ke Polda, pihak kepolisian mengatakan jika kasus ini sudah masuk ke penodaan dan penistaan agama. Tak hanya itu, menurut Arief, polisi juga mensinyalir anak-anak dari jemaat menjadi korban cuci otak.

Selain itu, hubungan suami istri dari para jemaat juga dibuat renggang. “Dalam agama manapun seorang pemimpin agama harusnya mendamaikan suami istri yang bertikai, menjadi mediator. Tapi ini malah rumah tangga yang baik-baik, dia panas-panasi satu pihak agar berpisah,” ujarnya lagi. Hadassah juga menganggap dirinya serba tahu dan paling dekat dengan Tuhan. Hadassah mengaku sering bolak balik ke surga dan Tuhan pun sering keluar masuk kamarnya. “Dari total jemaat 250-an, yang sudah keluar sebanyak 104 orang. Namun, masih banyak anak-anak kami yang masih terjebak di dalam,” ungkap Arief. “Kalau boleh jujur, kami semua sudah dalam kondisi putus asa. Anak-anak kami tak bisa kami sentuh, dan kasus inipun masih jalan di temapt. Kami hanya minta kembalikan anak kami,” ujar Arief.

Hati-hatilah, ada banyak pengajaran sesat di akhir jaman ini. Waspada dengan setiap pengajaran yang diterima. Jangan sampai orang-orang terdekat kita menjadi korban karena pengajaran yang sesat ini. Untuk itulah, perlunya kita selalu membaca Alkitab dan memahaminya dengan sungguh-sungguh agar tidak disesatkan.

Source : detikcom/lh3
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit