Seorang sopir taksi Korea Selatan ditemukan tewas di salib. Mayat pria berusia 58 tahun dan bermarga Kim itu ditemukan hari Minggu lalu di sebuah salib kayu di lokasi tambang yang telah ditinggalkan di pusat kota Munggyeong. Paku-paku dari kayu salib menyembul melalui lubang-lubang di tangan dan kaki sopir taksi tersebut. Polisi setempat menyatakan bahwa pria itu hanya mengenakan celana dalam dan sebuah mahkota duri di kepalanya. Selain itu, pada tubuhnya terdapat sebuah luka tusuk di pinggang kanan dan sejumlah bekas cambukan.
Belum diketahui apakah hal ini pembunuhan atau bunuh diri namun yang pasti ada indikasi bahwa dia meniru kematian Yesus untuk kematian dirinya sendiri. Sebuah cermin diletakkan di depan Kim sehingga dia bisa melihat dirinya di salib, sementara barang-barang lain seperti sebuah palu, bor tangan, dan sebilah pisau ditemukan di dekatnya.
“Kami menemukan di lokasi kejadian sejumlah helai kertas yang menjelaskan bagaimana membuat sebuah salib dan melakukan penyaliban,” kata pihak kepolisian kepada AFP. Tidak jelas apakah Kim yang menulis sendiri memo itu atau bukan. Karena ketidakjelasan itulah, saat ini sebuah pemeriksaan forensik tengah dilakukan untuk menentukan penyebab kematiannya. Polisi mengatakan, tangan Kim bolong karena bor dan mungkin dia meninggal karena kehabisan darah.
Seorang mantan pendeta mengatakan, “Kim punya pandangan fanatik tentang agama.” Kim juga digambarkan oleh para tetangganya sebagai orang yang terpesona dengan kristianitas. Polisi mencoba mengetahui jika memang dia bunuh diri, apakah dia lakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain pada sekitar waktu Paskah tanggal 22-24 April lalu.
Berdasarkan data resmi Korea Selatan, dari 89 juta penduduk, sebanyak 8.6 juta orang Korea memeluk Kristen, 5.1 juta memeluk Katolik dan sekitar 10 juta memeluk agama Budha. Jika tidak memiliki pandangan yang benar di dalam kekristenan, maka manusia bisa disesatkan. Apalagi jika tidak mengerti tujuan Yesus datang ke dunia ini sesungguhnya, yang ingin memberikan kehidupan abadi di dalam nama-Nya. Yesus sudah ‘membayar’ kita, jangan sia-siakan itu.
Source : kompas/lh3