Orang-orang yang pertama dihakimi adalah mereka yang menunggu di Aula Kehidupan. Tetapi, kita akan kembali kepada mereka nanti. Sekarang cerita kita akan dimulai dengan mereka yang menunggu di Aula Keadilan.
Saat itu tengah hari. Para penghuni di Aula Keadilan dipulihkan sampai pada keadaan nyaman dan yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Segala sesuatu yang tampak membingungkan atau keluar jalur dianggap mereka sebagai belas kasihan Jalyn atau misteri dari jalan-jalannya. Alasan-alasan inilah yang menenangkan mereka.
Orang pertama yang dipanggil dari antara seribu lima ratus Endelites adalah Independent. Empat Penjaga Kerajaan datang untuk mengantar dia masuk ke Aula Penghakiman. Dalam usahanya untuk menenangkan perasaan khidmatnya, dia tersenyum dan mengedipkan satu matanya kepada salah satu penjaga yang kebetulan saat itu melihat ke arahnya saat mereka meninggalkan ruangan. Independent sangat terkejut karena tidak ada respon dari penjaga itu. Saat dia mendengar pintu dibelakangnya tertutup, dia merasakan bahwa semua pertanyaan-pertanyaan yang tadi dialaminya kembali menyerang dia. Jantungnya berdegup dengan kencang seperti sebuah drum. Karena begitu kerasnya, dia bahkan membayangkan bahwa para penjaga itu mampu mendengarnya. Tetapi, meskipun mereka mendengarnya, mereka tidak peduli. Independent berharap bahwa Deceived ada bersama dengannya saat ini. Tidak lama lagi dia akan berhadapan dengan Hakim dan dia lebih memilih untuk tidak sendirian saat itu. Independet dengan segera kehilangan keberaniannya.
Sebelum mereka memasuki Aula Besar, salah satu dari penjaga itu memberikan penjelasa singkat. Independet mengangguk, meskipun dia takut dia tidak akan bisa mengingat apa yang telah dikatakan oleh penjaga itu. Sekarang dia merasa bahwa dia mendengar detak jantungnya sendiri dan hal itu mengganggu pendengarannya. Penjaga itu mengangguk kepada Independent untuk meyakinkan bahwa Independent sudah mengerti tentang prosedur yang ada, dan akhirnya pintu Aula itu terbuka lebar.
Saat dia melangkahkan kakinya memasuki aula megah itu, dia menemukan tubuhnya menggigil. Bulir-bulir keringat mengalir diwajahnya. Dia benar-benar bingung karena apa yang dilihatnya telah membuatnya tercengang!