EPISODE 13 : FAINT HEART DI HADAPAN JALYN

Kurang dari seratus orang tersisa di Aula Keadilan; Faint Heart dan Double Life berada dalam kerumunan tersebut. Faint Heart berusaha menjauh dari Double Life, karena di dalam dirinya masih ada kepahitan terhadap Double Life. Dan Double Life juga berusaha menghindari Faint Heart.

Keempat Penjaga Kerajaan memasuki ruangan dan memanggil Faint Heart. Dia sangat gelisah mengenai kemana dia akan di bawa pergi, tetapi dia merasa bersyukur karena meninggalkan Double Life. Seperti orang-orang sebelumnya, Faint Heart juga dibimbing menuju Aula Besar, diberikan penjelasan singkat mengenai protokolnya, dan diantar masuk ke dalam.

Saat dia melewati warga Affabel, dia juga mengenali beberapa dari mereka yang telah terlebih dahulu pergi sebelum dirinya. Kebanyakan dari mereka tidak terlalu menonjol dan bergairah akan iman mereka seperti dirinya ketika berada di sekolah. Faint Heart sangat terkejut melihat kehadiran sejumlah orang yang dia pikir tidak akan pernah bisa berada di tempat itu.

Faint Heart mendekati takhta dan memperhatikan takhta-takhta kecil yang mengelilinginya. Dia mengenali beberapa guru dan orang-orang lainnya yang memang diharapkannya untuk dia lihat menjadi pemimpin-pemimpin di kerajaan. Tetapi, ada lebih banyak lagi yang mengejutkan diriya ketika dia melihat orang-orang yang duduk di takhta kecil itu. Mereka adalah warga Endel yang tidak begitu dikenal. Ada beberapa dari mereka yang dahulu adalah orang kaya. Bagaimana orang-orang kaya bisa berada di tempat terhormat ini? Dia berpikir.

Sebelum pikirannya dapat menjawab pertanyaannya, dia mendengar suara Jalyn: “ Berikan pertanggungjawaban dari pelayananmu.”

Kemudian sebuah layar besar memutar kembali kehidupannya. Faint Heart sangat senang dengan tayangan pengulangan kehidupannya selama masa sekolah. Semua pekerjaan sukarelanya, pembelajaran tambahan, dan kelas kepemimpinan menjadi pertanda baik bagi dirinya. Dia sangat bangga dengan keberanian dan kepintarannya. Tetapi, suasana hatinya berubah saat ditunjukkan bagaimana responnya terhadap kebohongan yang dilakukan oleh Slander. Sangat jelas bahwa dia menolak untuk melepaskan sakit hatinya. Masalah hatinya disingkapkan, dan itu sangat tidak baik.

Kemudian hubungan cintanya dengan Double Life dimulai. Dia tidak pernah bertobat dari keterlibatannya dengan Double Life. Dia selalu merasa menjadi seorang korban dan menimpakan semua kesalahan kepada Slander dan Double Life. Ini menyebabkan dirinya tidak pernah mengambil tanggung jawab terhadap pilihan-pilihannya. Ketika kehidupannya disingkapkan, dia melihat kemarahan, kepahitan, dan suatu hasrat untuk membalas semakin bertambah. Meskipun dia telah berhasil menekan beberapa di antara permasalahannya tersebut, dia tidak pernah mengatasi akar masalahnya. Hal itu tersingkap dengan sendirinya, tidak hanya dalam rasa sakit hatinya terhadap Double Life dan Slander yang tidak pernah berhenti, tetapi sesungguhnya dia juga menyalahkan Jalyn atas apa yang telah dialaminya. Bagaimana Jalyn bisa membiarkan seseorang seperti Double Life untuk mengajar di sekolahnya? Amarah dan dendamnya disingkapkan dengan jelas dan tanpa belas kasihan.

Saat pengulangan itu telah selesai, jelas terlihat bahwa Faint Heart adalah seorang wanita sakit hati yang memiliki sedikit kebaikan terhadap sesamanya. Tetapi, meskipun semuanya disingkapkan di hadapan sekumpulan orang, dia tetap yakin bahwa komitmennya yang kuat akan menjamin dirinya mendapatkan belas kasihan raja. Dia merasa sedikit ketakutan terhadap makian tetapi dia tidak pernah melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jalyn berpaling kepada Royal Scribe, “ Apakah nama Faint Heart ada di dalam Buku Kehidupan? “

Chief Scribe menjawab, “ Tidak ada, Tuanku.”

Jalyn mengumumkan penghakimannya, “ Faint Heart kau telah bersalah karena telah menjauh dari kebenaran dan menyangkalku dengan pengkhianatanmu, dan kau akan dibawa ke Tanah Suram untuk menghabiskan sisa hidupmu di kegelapan yang dalam, sunyi, dan tanpa harapan. “

Faint Heart terkejut luar biasa. Dia bahkan orang yang paling terkejut di antara semua orang sebelumnya. Ini tidak mungkin terjadi! Dia terjebak di dalam sebuah mimpi buruk; bukan, sebuah mimpi yang mengerikan, dan bagaimanapun juga dia harus bangun! Mungkin dia telah salah paham.

Dalam ketidakpercayaan, dia bertanya, “ Jalyn, apakah engkau tadi berkata bahwa saya akan dibuang ke Tanah Suram? “

“Ya, Faint Heart, yang kau dengar itu benar adanya, “ jawab raja.

“Bagaimana ini bisa terjadi, tuan Jalyn? Saya percaya kepadamu. Hal ini jelas terlihat dalam ringkasan kehidupan saya. Saya memiliki suatu kehidupan yang baik untuk mengembalikan kepercayaan saya. Saya tahu bahwa hati saya menjadi keras dan kasih di dalam saya telah mati, tetapi itu bukanlah kesalahan saya. Itu adalah kesalahan Slander dan Double Life. Mereka yang menyebabkan saya menjadi dingin.”

Jalyn menjawab, “ Apakah kau lupa dengan peringatanku melalui guru-gurumu? ‘ Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Kamu tidak bertahan hingga akhirnya.”

Faint Heart melanjutkan, “ Tetapi, Tuan Jalyn, saya adalah seorang yang benar karena saya percaya kepadamu. Saya mungkin telah kehilangan kesaksian saya, tetapi saya selalu percaya bahwa sekali seseorang diselamatkan, mereka akan tetap selamat dan tidak akan pernah kehilangan keselamatan itu. Bahkan beberapa guru menyatakan hal ini. Menurut mereka, tidak ada seorang pun yang bisa merenggut saya dari tanganmu.”

Jalyn menjawab, “Ya, itu benar. Tidak ada seorang pun yang bisa merenggutmu dari tanganku, tetapi aku tidak pernah mengatakan bahwa kau tidak bisa menjauh dariku. Kau sendiri yang memiliki kekuatan itu. Karena tidakkah kamu membacanya di dalam tulisan kudus,’ Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Jalyn, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk lagi dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka’ Jika aku menyatakan bahwa lebih baik bagi mereka untuk tidak mengetahui jalan kebenaran karena mereka sekarang jauh lebih buruk dari sebelum diselamatkan, bagaimana kau dapat mempercayai bahwa keselamatan itu tidak mungkin bisa hilang? Jika keselamatan tidak mungkin dapat hilang, maka bagaimana mereka dapat menjadi lebih buruk dari pada sebelumnya?

“ Mengapa kau mendengarkan guru-guru yang menyatakan apa yang bertentangan dengan perkataanku? Aku telah mencatatnya dengan teliti agar semua dapat mengetahui jalan kebenaran. Mengapa engkau membiarkan dirimu diperdaya? Jika kamu percaya kepada apa yang aku katakan, maka kau akan menentang kepahitan yang ada di dalam hatimu. Tetapi sebaliknya, engkau membiarkan kepahitan itu bertumbuh liar keluar dari rasa nyaman yang palsu dalam dirimu dan sekarang menghadapi penghakiman yang tidak akan bisa dihindari.”

Faint Heart berdalih, “Tetapi bagaimana dengan semua kebaikan yang telah saya lakukan?”

Tuan Jalyn menjawab,”Sekali lagi, tidakkah engkau membaca apa yang telah aku nyatakan dengan jelas melalui perantaraan Nabi saya? ‘ jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik—apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan dingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu,….apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga dia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.” Hal ini terjadi seperti yang telah ditulis; kebaikan dan tingkah lakumu telah dilupakan dan tidak akan ditimpakan kepadamu.”

Masih mencoba, Faint Heart berkata, “Tetapi Tuanku, engkau berkata jika aku mengakui engkau sebagai Juru Selamatku maka namaku akan tertulis di dalam Buku Kehidupan. Bagaimana mungkin nama saya tidak tercatat di dalam buku itu? Mengapa engkau tidak bisa menuliskan nama saya? Bagaimana nama saya bisa dihapuskan?”

Tuan Jalyn adalah seorang yang sabar, tetapi dengan tegas dia menjawab, “ Tidakkah engkau mendengar apa yang telah dinyatakan sebelumnya? Dia yang bertahan hingga kesudahannya akan diselamatkan.’ Mereka yang bertahan hingga hari penghakiman adalah mereka yang menang; dan dengan jelas aku mengatakan, ‘Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan. ‘ jika aku menyatakan bahwa aku tidak akan menghapuskan nama mereka dari Buku Kehidupan, itu berarti nama itu juga dapat dihapuskan. Jika tidak, aku telah mengatakan,’ jika engkau mengakui aku sebagai Tuhan, namamu akan selamanya berada di dalam Buku Kehidupan.”

Faint Heart menyanggah, “Bagaimana engkau dapat membuangku ke Tanah Suram, tempat di mana orang-orang mati dibuang?”

Jalyn berbalik kepada salah satu hambanya, Bacalah tulisan tua itu yang telah diberitakan kepada warga Endel!”

Hamba itu membuka kitab Amasl 21:16 dan membaca, “Orang yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul.”

Faint Heart menjadi tidak mampu untuk berkata-kata sedikitpun. “Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah dia ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

Saat Kepala Penjaga mendekat, Faint Heart mengutuk Jalyn. Dia telah dikuasai oleh kejahatan dari kepahitannya dan disesatkan oleh nodanya (lihat Yudas 12). Dia menjadi seperti pohon pada akhir musim gugur yang dicabut sampai ke akarnya di mana tidak ada buah kebenaran yang tersisa.

Tangan dan kakinya diikat dan dibawa menuju sisi pintu aula. Demikian juga dia akan dimasukkan ke dalam kurungan. Setelah dia meninggalkan aula, Kepala Scribe memberikan penjelasan kepada para saksi yang hadir di aula tersebut :

“Saudaraku, terkasih, sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka… sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan. “Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umatNya.” Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Jalyn yang hidup.”
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit