Kelompok militan Al-Shabaab Somalia yang kini tengah disorot akibat kampanye terselubung mereka yang ingin membersihkan Negara itu dari ajaran Kristen kembali membuat ulah. Kali ini mereka melarang sebuah makanan kecil hanya karena kue tersebut berbentuk segitiga yang mereka anggap sebagai lambang trinitas Kristen.
Dirilis Daily Mail, Selasa (26/7), makanan kecil yang dilarang peredarannya itu adalah kue Samosa. Kue ini memang berbentuk segitiga walaupun ketiga sisinya tidak sama diameternya. Samosa adalah pastri goreng berisi daging cincang, kentang rebus berbumbu rempah-rempah. Kue ini populer di Asia, Afrika dan Semenanjung Arab.
Jaringan militan tersebut mengumumkan larangan ini dengan menggunakan mobil berpengeras suara ke seantero negeri. Tidak ada penjelasan resmi dari Al-Shabaab mengenai alasan pelarangan makanan yang populer di negara-negara Afrika ini. Sebelumnya, kelompok ini juga melarang penggunaan selimut saat bermain atau menyaksikan pertandingan sepakbola.
Beberapa surat kabar lokal meyakini, bentuk samosa yang segitiga dianggap oleh Al-Shabaab melambangkan konsep Trinitas dalam agama Kristen di Barat. Pemimpin Al-Shabaab memutuskan bahwa konsep tersebut menyinggung dan sangatlah tidak sesuai dengan Syariat.
Sebuah surat kabar di Kenya melaporkan bahwa samosa sudah tak lagi ditemukan di kota Afgoye, Somalia. Hukuman berat akan dijatuhkan bagi siapapun warga Somalia yang ketahuan memasak, membeli, atau bahkan mengonsumsi samosa, yang di negara tersebut dikenal dengan nama sambusa.
Faktanya, menurut wikipedia, samosa ini tercipta oleh suku Persia dengan nama sambusac yang berarti “berbentuk bulan sabit”. Artinya pelarangan tersebut adalah sebuah peraturan yang tidak berdasar dan memang tendensius bertujuan menyerang Kristen. Dewasa ini makin banyak peraturan dibeberapa negara yang cenderung membelenggu kebebasan agama tanpa mengetahui akar permasalahannya.
Source : Daily Mail