Wartawan dan para komunikator dapat menjadi rasul kemanusiaan dan pelaku peradaban manusia melalui serangkaian keterampilan dalam menyajikan berita dan informasi. “Saya harap media massa dapat mengambil peran sebagai agen perubahan sekaligus mengangkat martabat manusia,” tegas Uskup Turang saat berdialog dengan para wartawan, seniman, budayawan, pendidik Katolik di Hotel Kristal Kupang, Senin (18/7).
Yang menarik Uskup Turang juga menambahkan, “Kehadiran media massa hendaknya mampu menjadi jembatan komunikasi social. Karena tidak sekedar mencari keuntungan semata. Tetapi media berperan untuk menyampaikan informasi yang tepat dan benar terutama menyangkut martabat manusia,” kata Uskup Turang yang juga Ketua Komisi Sosial (KOMSOS) Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) ini.
Lebih lanjut ia menegaskan, bila kepentingan profit yang diutamakan, misalnya dengan menyajikan berita-berita yang bisa menimbulkan penderitaan yang lebih besar kepada masyarakat. Menurutnya, melalui media komunikasi social, wartawan harus mampu menjadi garam dan terang dunia. “Media harus mampu memberikan nilai-nilai yang menghormati martabat manusia. Jangan hanya karena profit, akhirnya media menjadi pecundang-pecundang komunikasi sosial secara actual,” tegasnya. Para komunikator Katolik yang hadir dalam pertemuan itu mengharapkan agar hirarki gereja dapat membuat jadwal rutin untuk bertemu.
Setiap orang yang terlibat di dalam media itu, baik media apapun itu, hendaknya mengubah cara pandang mereka bahwa media ada di tengah masyarakat bukan untuk melahirkan budaya kematian dalam lingkungan tapi malah mengangkat harkat dan martabat manusia. Kita pun, sebagai medianya Tuhan, harusnya lebih lagi menyuarakan kebenaran, kasih, dan keselamatan yang sudah Tuhan berikan.
Source : kompas/lh3
