Jangan dianggap seorang bintang bekerja lebih ringan saat menggarap sebuah iklan. Seorang entertainer yang profesional menjalaninya dengan begitu keras. Bahkan tragedi pun masih diikutinya seolah itu bagian setting iklan. Itulah yang terjadi pada Michael Jackson, penyanyi berjuluk "The King of Pop".
Michael menggarap iklan Pepsi Cola tepat 28 tahun lalu. Pengambilan gambar dilakukan di Shrine Auditorium, Los Angeles, pada 27 Januari 1984. Setting iklan menunjukkan sang penyanyi manggung di hadapan ribuan penontonnya. Saat itu penonton yang hadir langsung di studio berjumlah 3.000-an orang. Michael pun manggung seolah berlaga di konser akbar yang disaksikan puluhan ribu orang.
Michael tampil membawakan lagu Billie Jean. Menjelang lagu usai Michael turun pelan-pelan sambil menari mengakhir lagunya. Saat itu bom asap diledakkan sehingga sang penyanyi menghilang ditelan asap putih.
Karena pembuatan iklan, pengambilan gambar diulang beberapa kali. Take pertama, bom asap meledak sesuai perkiraan. Michael turun dari panggung namun sepertinya asapnya kurang banyak atau efeknya kurang hebat. Lalu diambil lagi pengambilan gambar berikutnya hingga ke take-6.
Di take inilah tragedi terjadi. Bom asap meledak terlalu cepat sebelum Michael turun pelan-pelan. Ia masih menari-nari mengakhir lagunya ketika ledakan terjadi. Asap mengepul tapi setitik api menyala di rambut Michael. Michael tidak terpenguh, ia masih menari. Detik berikutnya kepala Michael benar-benar terbakar dengan nyala yang besar sementara ia masih menari. Mungkin karena mengira semuanya masih dalam kontrol dan merupakan bagian setting iklan.
Tim penggarap iklan berlarian ke atas panggung dan langsung menutupi kepala sang penyanyi dengan Jacket untuk memadamkan api. Michael meronta-ronta di lantai panggung menahan sakit. Ia pun dilarikan ke rumah sakit. Cedera kepalanya serius. Menurut dokter, cedera terbakarnya masuk kategori tingkat dua. Hingga akhir hayatnya, kabarnya, akibat cedera itu tak pernah benar-benar sembuh.
Kasus ini diselesaikan di pengadilan dan Michael mendapatkan kompensasi sebesar US$1,5 juta dari Pepsi. Namun kompensasi itu ia sumbangkan seluruhnya untuk Brotman Medical Center untuk kepentingan sosial (penyembuhan ketergantungan obat dan alkohol). Nama medical center itu kini berganti nama menjadi Michael Jackson Burn Center.
Seorang penonton yang menyaksikan itu mengaku kagum pada profesionalisme Michael Jackson. Ia begitu tenang saat tragedi itu terjadi hingga sesi pengambilan gambarnya benar-benar berakhir. Padahal pada saat itu Michael sudah pasti kesakitan karena api membakar kepalanya begitu besar.
Apa komentar Michael tentang tragedi itu? Dalam bukunya ia menulis, "Bom meledak di kedua sisi kepala saya, dan api membakar rambut saya. Saya menari-nari sambil menuruni panggung dan tak tahu api membakar kepala saya. Tapi tiba-tiba dengan refleks tangan saya menutupi kepala untuk memadamkan api," ujarnya.
Peristiwa itu menjadi pelajaran banyak pihak. Bahkan penggarap iklannya pun sampai menulis buku tentang hikmah di balik tragedi itu sebagai bahan pelajaran bagi dunia periklanan. Michael sendiri menyebut penyebab terbakar kepalanya itu oleh sebab yang simpel dan bodoh.
(Aw)
