Sano Ami, Tunadaksa yang Menggenggam Dunia

Kondisi fisik yang tak lengkap ternyata tak mampu memadamkan semangat hidup seorang Sano Ami, gadis tunadaksa asal Jepang yang berusia 21 tahun. Meski tanpa tangan dan hanya memiliki satu kaki kiri dengan tiga jari, Sano Ami mampu memaksimalkan potensinya sebagai manusia. Ia menjadi bukti nyata betapa seorang manusia, dengan cacat tubuh sekalipun, dapat meraih segala prestasi jika si individu itu sendiri rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk berjuang keras meraih kesuksesan itu.

Sano Ami terbukti telah menjadi pemenang bagi dirinya sendiri (dan atas pandangan sebelah mata kebanyakan orang terhadap tunadaksa), sama seperti yang telah dilakukan Nick Vujicic, Lena Maria, dan Hee Ah Lee.

Sewaktu masih duduk di sekolah menengah atas, Sano Ami menjadi salah satu anggota cheerleader (pemandu sorak). Kini, ia bekerja sebagai pembicara motivasi dan asisten di stasiun radio FM setempat serta memberikan kuliah. Pada 2009, Sano menerbitkan sebuah buku memoar berjudul Teashi-no-nai Cheerleader (cheerleader tanpa tangan dan kaki) dan meluncurkan sebuah analogi puisi berjudul Akiramenaide (jangan menyerah) pada 2010.

"Saya ingin mendaki tangga masa dewasa, selangkah demi selangkah," kata Sano sembari tersenyum. Ibu Sano, Hatsumi, menambahkan, "Kami sudah melalui masa-masa sulit, tapi saya percaya semua kesulitan dan pengalaman itu membantu putri saya menjadi seorang berhati mulia. Dua puluh tahun memang terkesan lama sekali, tapi tahun-tahun itu tak terasa bisa berlalu dengan cepat."

Dipenuhi dengan rasa bahagia dan syukur karena tetap bisa hidup, Sano sangat menghargai betapa berharganya segala hal yang bisa dimilikinya dan semua orang di sekitarnya.

Pada tahun 2011 silam, Sano merilis sebuah album dengan video musiknya. Silakan simak suara indah Sano dalam video musik di bawah ini (semoga terinspirasi dengan sikap Sano dalam menjalani hidupnya ini):

←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit