Kisah nyata ini ditulis oleh seseorang dalam sebuah buku perenungan rohani. Karena kisahnya cukup menarik dan bisa menjadi cerminan bagi kita semua, kami sajikan tulisan tersebut di sini.
Kita sebut saja penutur cerita ini bernama Anna. Ia suka memperhatikan burung-burung yang mengerubungi berbagai tempat makanan di halaman rumahnya. Khususnya ia melihat perilaku seekor burung kolibri jantan berleher merah yang sangat cantik dan berbulu warna-warni tapi sikapnya agresif. Kolibri jantan itu akan mengusir burung-burung lainnya dari tempat minum yang ada di sekitar situ.
Suatu hari, Anna memasang tempat makanan tambahan di sekitar sudut rumah, dengan harapan beberapa kolibri yang takut terhadap kolibri jantan yang agresif itu akan dapat minum di sana sementara burung penyerang yang kikir itu bisa menjaga "tempat makannya".
Tetapi, harapannya itu hanya tinggal harapan. Karena ternyata, si burung kolibri jantan menghabiskan seluruh waktunya melesat bolak-balik antara kedua tempat makanan. Ia berusaha menghalau puluhan burung yang lain. Alhasil, baik dia maupun burung yang lain tidak bisa minum setetes pun.
Betapa kikirnya burung ini!
Mungkin kita juga sering kali sulit berbagi kepada sesama karena merasa apa yang kita miliki dan terima belumlah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan kita. Alhasil, kerja keras kita untuk tujuan yang salah ini (yaitu berusaha menjaga semua berkah untuk diri kita sendiri) bisa menjadi "bumerang" bagi kita, seperti yang juga dialami si kolibri kikir itu.
Mari kita sama-sama belajar untuk mampu berbagi berkah apa pun yang kita terima kepada orang lain. Karena setiap pemberian yang ikhlas dan tulus akan menghasilkan kepuasan batin yang tak terkatakan.
(Aw)