Kereta api merupakan hasil revolusi industri yang memberikan dampak kemajuan luar biasa. Dengan kereta api jumlah barang yang diangkut jauh lebih banyak dalam sekali angkut.
Namun bagi para teknisi yang bertugas menjalankan kereta api, ada sejumlah kendala yang dulu harus ditangani secara manual. Hal yang paling simpel adalah rem. Jika kereta itu hanya lokomotif yang jalan, pengereman cukup dilakukan dengan menekan tuas rem sampai lokomotif itu berhenti. Jika lokomotif membawa satu gerbong, maka harus ada seorang teknisi yang menjaga remnya di gerbong tersebut. Makin panjang, makin sulit, yang berarti setiap gerbong harus memiliki satu orang tukang rem.
Bahkan pada suatu ketika, hanya ada satu tukang rem dalam satu rangkaian gerbong yang harus meloncat dari satu gerbong ke gerbong lain untuk mengaktifkan remnya. Ini berarti, keselamatan kereta pun sangat bergantung pada kesiapan tukang rem itu. Belum lagi keselamatan si tukang rem sendiri. Itulah sebabnya, pada akhir abad ke-19 masih sering terjadi kecelakaan kereta.
Makin panjangnya jumlah gerbong yang diangkut dan makin terjalnya jalan yang ditempuh (dengan pembangunan rel kereta api di pegunungan-pegunungan), tuntutan masalah rem ini jadi makin tinggi. Hal inilah yang menggelitik ilmuwan George Westinghouse untuk menciptakan sistem pengereman baru yang lebih praktis.
Ilmuwan teknik dan juga pengusaha ini pada zamannya dulu adalah pesaing Thomas Alva Edison dalam aplikasi kelistrikan untuk industri. Di samping itu, ia tertarik membuat sistem kompresi udara yang ia terapkan untuk sistem pengereman kereta. Udara dipompakan dari pengemudi di lokomotif ke saluran yang menghubungkannya ke setiap roda di tiap gerbong melalui pipa-pipa. Kompresi udara ini akan memberikan tekanan pada silinder rem di tiap roda sehingga kemudian memberi efek pengereman.
Dengan sistem ini, tak perlu lagi seorang tukang rem di tiap gerbong. Sampai sekarang sistem ini masih dipergunakan sebagai salah satu sistem pengereman kereta yang banyak digunakan. Westinghouse kemudian mempatenkan sistem pengereman kereta dengan kompresi udara ini pada 5 Maret 1872. Berarti 140 tahun lalu. #