Selama bertahun-tahun, pemukiman darurat dari zabbaleen dipindahkan di sekitar kota. Akhirnya, sekelompok besar zabbaleen menetap di bawah tebing dari Mokattam atau tambang Moquattam di tepi timur kota, yang kini telah tumbuh dengan populasi 8.000 pada awal tahun 1980, menjadi komunitas terbesar pengumpul sampah di Kairo, dengan sekitar 30.000 penduduk zabbaleen.
Mesir adalah negara mayoritas Muslim, tapi zabbaleen adalah Kristen Koptik. Komunitas Kristen yang jarang ditemukan di Mesir, sehingga zabbaleen memilih untuk tinggal di Mokattam dalam komunitas religius mereka sendiri meskipun banyak dari mereka mampu membangun rumah di tempat lain.

Lokal Gereja Koptik di Desa Mokattam didirikan pada tahun 1975. Setelah pendirian gereja, zabbaleen merasa lebih aman di lokasi mereka dan kemudian mulai menggunakan bahan bangunan yang lebih permanen, seperti batu dan batu bata, untuk rumah mereka. Mengingat pengalaman mereka sebelumnya yaitu pengusiran dari Giza pada tahun 1970, zabbaleen pernah tinggal di gubuk sementara sampai saat itu. Pada tahun 1976, kebakaran besar terjadi di Manshiyat Nasir, yang menyebabkan awal pembangunan gereja pertama, situs seluas 1.000 meter persegi di bawah gunung Mokattam. Beberapa gereja lainnya juga di temukan dibangun di dalam gua di Mokattam, dimana Biara St Simon Tanner adalah yang terbesar dengan kapasitas tempat duduk 20.000. Bahkan, Gua Gereja St Simon di Mokattam adalah gereja terbesar di Timur Tengah.








