Para prajurit ini tewas ketika kendaraan lapis baja mereka terkena bom saat melakukan patroli keamanan di provinsi Helmand. Lima di antara tentara tersebut berasal dari Batalyon 3 Resimen Yorkshire, sedangkan seorang tentara lainnya berasal dari Batalyon 1 Resimen Duke Lancaster.
Kematian ini menjadi insiden kematian terbesar dalam sebuah kejadian semenjak tentara Inggris berada di Afghanistan tahun 2006. Hingga saat ini jumlah tentara Inggris yang mati di Afghanistan sejak tahun 2001 menjadi 404 orang.
Dr Sentamu mengatakan ia sangat sedih mendengar berita kematian ini.
“Belasungkawa dan doa-doa saya beserta para keluarga dari prajutrit ini dalam melewati masa-masa sulit ini,” ujarnya sebagaimana dilansir christiantoday.
Acara doa akan dilakukan setiap hari bagi Resimen Yorkshire yang akan diadakan di kapel kediaman resmi Uskup Agung, Bishopthorpe.
Uskup Agung melanjutkan, “Hati saya berduka bagi mereka yang terkena dampak dari kematian ini, kami akan terus berdoa bagi Anda. Kami berhutang budi kepada para prajurit terbaik dunia yang gagah berani ini.”
Perdana Menteri Inggris pun turut berbicara mengangkat hal ini. David Cameron mengatakan bahwa kematian keenam prajurit ini “mendatangkan duka yang sangat dalam”.
Kehilangan seorang yang dikasihi akan selalu menjadi hal yang tak terbayar oleh apapun juga. Namun melalui dukungan doa dan kehadiran teman dan kerabat rasa duka akan terasa ditanggung bersama meskipun waktu sesungguhnya tak dapat menghapus rasa kehilangan yang dialami.
christiantoday
