Duka akibat tutup usianya Pemimpin otoritas tertinggi Gereja Ortodoks Koptik Mesir Paus Shenouda III, turut dirasakan para pemimpin Muslim Mesir yang turut melayat jenazah pemimpin kharismatik itu. Mereka mengenang jasa Paus yang begitu banyak merekatkan persaudaraan umat Kristen dan Muslim Mesir.
"Selama memimpin, Baba Shenouda telah banyak berbuat untuk persatuan bangsa Mesir, terutama dalam mengikat persaudaraan antara umat Kristiani dan Muslim di negeri ini," ungkap Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb, mengenang Paus berusia 88 tahun itu.
Pemimpin Tertinggi (Mursyid) Ikhwanul Muslimi Mohamed Badie pun ikut mengungkapkan rasa dukacitanya melalui kenangan atas jasa Paus di Mesir. “Mesir kehilangan besar seorang tokoh panutan, namun butir-butir pikiran beliau dalam penyatuan umat akan tetap diteladani. Baba Shenouda adalam tokoh panutan yang jasa-jasanya akan dikenang sepanjang masa.”
Paus “Baba” Shenouda III sendiri wafat pada Sabtu (17/3) petang di kediaman resminya di Kompleks Gereja Koptik, Distrik Abbasea, Kairo Timur, dalam usia 89 tahun. Jenazah tokoh panutan dunia itu telah dimakamkan pada Senin (19/3). Sebagai ungkapan duka, Ribuan pelayat umat Koptik dan warga berbagai kalangan memenuhi wilayah gereja.
Namun, pemakaman yang sedianya dimakamkan pada tanggal (19/3) kemarin, membawa duka saat ratusan ribu orang yang berdesakan untuk melayat jenazahnya sehingga menyebabkan sedikitnya enam orang dan puluhan orang cedera. “Hingga hari ketiga melayat, tercatat enam orang meninggal dan lebih 50 orang cedera,” kata pihak keamanan Gereja Koptik di Distrik Abbasea, Kairo Timur.
Pemakamannya pun akhirnya ditunda hari Selasa ini (20/3) atas permintaan umat Koptik di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat untuk memberi kesempatan mereka melayat jenazah tokoh tersebut.
Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi menyatakan berkabung nasional atas wafatnya Baba Shenouda. Perdana Menteri Mesir Kamal Ganzouri pun turut berbelasungkawa dan menempatkannya sebagai tokoh nasional dan simbol nasionalisme Mesir. Warga Koptik Mesir, diberi libur kerja selama tiga hari untuk mengantarkan pemimpin panutan mereka di tempat peristirahatan terakhir.
Para pemuka Islam setempat pun menyatakan kehilangan besar atas wafatnya Baba Shenouda, yang memimpin Gereja Koptik sejak 1971 itu. Dia lahir di Desa Salam, Provinsi Asiut pada 3 Agustus 1923.
Sebuah kehilangan yang besar dirasakan masyarakat Koptik, Mesir. Sayangnya, kehilangan satu orang diikuti juga kehilangan orang-orang yang lain.
Pemakamannya pun akhirnya ditunda hari Selasa ini (20/3) atas permintaan umat Koptik di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat untuk memberi kesempatan mereka melayat jenazah tokoh tersebut.
Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi menyatakan berkabung nasional atas wafatnya Baba Shenouda. Perdana Menteri Mesir Kamal Ganzouri pun turut berbelasungkawa dan menempatkannya sebagai tokoh nasional dan simbol nasionalisme Mesir. Warga Koptik Mesir, diberi libur kerja selama tiga hari untuk mengantarkan pemimpin panutan mereka di tempat peristirahatan terakhir.
Para pemuka Islam setempat pun menyatakan kehilangan besar atas wafatnya Baba Shenouda, yang memimpin Gereja Koptik sejak 1971 itu. Dia lahir di Desa Salam, Provinsi Asiut pada 3 Agustus 1923.
Sebuah kehilangan yang besar dirasakan masyarakat Koptik, Mesir. Sayangnya, kehilangan satu orang diikuti juga kehilangan orang-orang yang lain.
(antara)