Jeremy Lin baru-baru ini kembali membagikan imannya, kali ini kepada Anthony Federico (28), pegawai ESPN yang dipecat karena menulis celaan rasis di tajuk utama tentang atlit. Federico menulis “Celah di Dalam Prajurit” dalam laman ESPN saat meledaknya perkataan ‘Linsanity’, karena tersohornya Lin seorang Asia Amerika yang memecah rekor sebagai penjaga gawang bagi New York Knicks. Menurut Federico, hal itu hanyalah kesalahan yang tak disengaja.
Sebulan setelah kejadian itu, keluarga Lin mengundang Federico untuk makan siang bersama. Federico sangat terkesan karenanya. “Faktanya dia dulu yang mulai menghubungi saya,” kata Federico kepada Newsday. “Faktanya, dia mengambil waktu untuk bertemu saya di tengah-tengah jadwalnya yang begitu menggila…Dia seorang yang luar biasa, seorang yang rendah hati. Dia tidak harus melakukan itu, terutama setelah semuanya seperti telah mati.” Katanya lagi.
Selain makan siang bersama, Lin juga membagikan imannya. “Kami banyak bicara tentang iman dan rekonsiliasi,” kata Federico. “Kami berbicara tentang nilai-nilai Kristen kami dan apa yang harus dilakukan dengannya…” Bukan hanya dari Federico Lin mendapat celaan rasisme, namun Lin memilih untuk mencintai Yesus daripada berselisih dengan mereka. “Hal ini terjadi di tahun 2012,” tweet Lin kepada orang yang membuat celaan itu. “Yesus mencintaimu, Bro dan saya juga”
Sungguh suatu sikap yang patut dicontoh. Meskipun menerima celaan, Lin tidak marah bahkan menunjukkan kasih. Bagi kita pribadi, mungkin sangat sulit untuk melakukan hal seperti itu, apalagi sepertinya orang yang mencela kita pantas dihukum. Namun sekali lagi, kasih Yesus memampukan kita mengampuninya dan menjamahnya.
(christianpost)