Saralee Howard ingat ketika ada seorang wanita yang datang ke Shared Pregnancy Women’s Center di Lansing, Michigan tahun lalu dan ingin melakukan ultrasound, padahal dia mau mengaborsinya. Howard duduk bersamanya selama ultrasound tersebut dan mereka mendengar suara jantung jabang bayi. Ketika wanita itu mengatakan bahwa dia seorang Kristen, Howard berbicara tentang bagaimana Tuhan begitu menghargai anak-anak, bahkan yang belum lahir. Wanita itu, yang hanya mempunyai sedikit uang dan dua orang anak, berkata bahwa Tuhan pasti mengerti keputusannya.
Saat wanita itu berdiri, Howard memberikannya batas buku yang berisi ayat Alkitab dengan bunyi, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dashyat dan ajaib” Esok harinya, wanita itu membatalkan rencananya untuk melakukan aborsi. Biasanya, ayat dalam Mazmur 139 itulah yang digunakan pihak-pihak yang menentang aborsi, apalagi ketika hadirnya ultrasound tahun 1990-an.
Saat ini, ayat yang sama digunakan oleh para GLBT untuk mendukung keputusan mereka. “Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh..” kata Rebecca Voelkel, yang mengutip Mzm 139:1b-2a. “Di ayat ini tidak ada yang menyatakan tentang jenis kelamin,” kata pendukung GLBT ini. “Namun Engkau mengetahui setiap bagian terkecilku sepenuhnya (terjemahan bebas).” Lanjut Voelkel membacakan ayat Alkitab kembali.
Ayat yang sama, dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh dua orang yang berbeda. Hal ini memberikan pengertian kepada kita bahwa manusia bisa membuat bermacam-macam interpretasi yang berbeda, padahal belum tentu benar. Karena itu, kita perlu berhati-hati dalam mengambil suatu kesimpulan ataupun pemikiran, karena belum tentu semua itu benar.
(huffingtonpost)