Andrea Yates dihukum seumur hidup setelah dia dinyatakan bersalah telah membunuh kelima anaknya sendiri. Dia menenggelamkan mereka di dalam bak mandi tahun 2001. Selama proses pengadilan dibeberkan bahwa Noah, anaknya yang tertua, yang berumur 7 tahun pada waktu itu, melarikan diri saat menyaksikan penyerangan ibunya tersebut. Namun, Yates berhasil mengejarnya dan memaksanya ke dalam kamar mandi dimana anak itu pun dibunuh.
Tahun 2006, Yates diberikan kesempatan untuk disidangkan kembali yang hasilnya mencabut hukuman seumur hidupnya setelah dia ditemukan menderita kelainan jiwa. Yates kemudian ditransfer ke rumah sakit jiwa. Di bulan November tahun yang sama, Yates kembali disidangkan untuk melihat apakah dia sudah cukup baik sehingga bisa menjadi pasien rawat jalan.
“Hal itu akan menjadi keputusan hakim. Semua dokter dan perawat professional berkata bahwa dia sudah siap kembali ke masyarakat, kata George Parnham, pengacara pembela Yates. Yates, yang sekarang berumur 47 tahun juga meminta ijin agar diberikan 2 jam untuk datang ke gereja setiap minggunya.
(christianpost)
