Kuba Jadikan Paskah Sebagai Hari Libur Nasional

Salah satu pengaruh yang cukup signifikan atas lawatan Paus Benediktus XVI ke negara Kuba adalah, untuk pertama kalinya pemerintah yang dipimpin oleh Raul Castro itu menetapkan bahwa Paskah dijadikan hari libur nasional. Hal ini merupakan permintaan khusus dari Paus yang dujalankan oleh Kuba.

Keputusan Pemerintah Komunis Kuba ini merupakan sejarah tersendiri karena sejak tahun 1960 mereka tidak pernah menjadikan hari besar keagaamaan sebagai hari libur. Dalam pernyataan resminya pemerintah Kuba mengatakan keputusan ini diambil oleh Presiden Raul Castro setelah kunjungan penting Paus ke negara itu dinilai sukses.

Namun libur Jumat Agung hanya akan diberlakukan pada tahun ini, pemerintah Kuba masih akan mempertimbangkan apakah penetapan ini bisa permanen untuk tahun berikutnya. Sejumlah laporan menyebutkan warga di Kuba menyambut hangat tambahan libur nasional dalam kalender harian mereka.

"Setelah 50 tahun mereka mengatakan bahwa gereja merupakan sesuatu yang buruk, kini mereka mengatakan gereja merupakan sesuatu yang baik dan kami mendapatkan libur di hari Jumat Agung. Saya bukan orang yang religius, bukan Katolik dan tidak terkait oleh hal-hal seperti itu tapi setidaknya Jumat ini saya tidak akan bekerja." kata seorang pekerja Kuba, Mirta Salgado kepada Associated Press.

Paus Benediktus sendiri melawat selama tiga harin di Kuba dan meminta Kuba mengakui kebebasan paling mendasar dari manusia. Kuba selama ini memang ketat dalam mengawasi kegiatan warganya dalam beribadah. Selain meminta Kuba menghormati hak-hak dasar warganya, Paus juga mengkritik embargo AS terhadap negara itu yang telah berjalan selama 50 tahun. Hubungan Gereja dengan pemerintah Kuba terus berkembang belakangan ini, sejumlah pemimpin gereja Katolik berhasil memediasi pembebasan tahanan politik.

(BBC)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit