Rasa cemburu muncul seiring perasaan cinta atau sayang terhadap pasangan. Rasa ini biasanya muncul karena takut kehilangan atau khawatir pasangan berpaling. Tak heran, jika sejumlah orang justru bangga ketika pasangannya cemburu.
Asal mampu mengelola perasaan dengan baik, rasa iri bercampur amarah ini sebenarnya bisa menjadi penghangat hubungan. Tapi perlu diperhatikan, apakah kecemburuannya wajar dan rasional. Sebab, cemburu buta atau tanpa kontrol rentan memancing pertikaian yang berujung kehancuran hubungan.
Berikut lima pertanyaan yang bisa membantu Anda menakar kadar cemburu pasangan, seperti dikutip Galtime.
# 1. Apakah dia menelepon Anda sepanjang waktu dan mengecek keberadaan Anda? Atau, apakah dia selalu bertanya siapa yang Anda ajak bicara di telepon, dan ke mana Anda akan pergi?
# 2. Apakah dia selalu membuat masalah ketika Anda asyik menikmati waktu sendiri? Atau, apakah dia selalu kesal atau marah ketika Anda ingin pergi sendiri atau bersama teman-teman Anda?
# 3. Apakah dia marah atau mengomel ketika Anda mengobrol dengan pria lain atau lawan jenis? Apakah dia suka menuduh Anda sedang tertarik dengan pria lain? Atau, apakah dia kerap tak percaya bahwa Anda hanya bersosialisasi atau bersenang-senang dengan teman-teman Anda?
# 4. Apakah dia selalu ingin tahu jam berapa Anda pulang dan kemudian marah ketika Anda pulang melebihi waktu yang dia harapkan? Apakah Anda merasa seperti tidak memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan melakukan hal-hal yang penting bagi Anda?
# 5. Dan pertanyaan ini yang paling penting. Apakah dia kerap mengecek akun pribadi Anda, seperti SMS, email, jejak panggilan telepon, dan jadwal Anda? Lalu, apakah dia selanjutnya menelusuri apa yang Anda lakukan sepanjang hari?
Jika jawaban dari sejumlah pertanyaan di atas mayoritas, "Ya", sebaiknya Anda membicarakan ulang komitmen hubungan. Itu karena ada indikasi kuat dia tak memiliki kepercayaan pada Anda. Hubungan yang sehat tetap mempertahankan ruang pribadi untuk masing-masing individu.