Novel karya sastrawan Inggris Charles Dickens, berjudul A Christmas Carol
akan dilelang pekan ini di Edinburgh, Skotlandia. Novel terbitan
Chapman & Hall tanggal 19 Desember 1843 itu diperkirakan akan
terjual senilai 230.000 poundsterling atau sekitar Rp3,4 miliar.
Harga yang tinggi itu dikarenakan usia buku yang hampir 200 tahun
tetapi terpelihara dengan baik. Kedua, karena faktor penulisnya, seorang
sastrawan Inggris terkenal, Charles Dickens. Ketiga, karena buku ini
begitu legendaris. A Christmas Carol sudah diadaptasi ke lebih
dari 20 film. Belum lagi adaptasi ke acara televisi, pertunjukan
panggung, radio, lagu, komik, dan sebagainya.
Saya cuma membayangkan, seandainya dulu Dickens tidak menuliskan
novelnya dalam bentuk buku, tetapi lebih memilih menceritakannya dalam
bentuk penuturan (lisan), kita mungkin hanya mendengar cerita itu dari
mulut ke mulut. Tak akan ada kisah pelelangan buku berusia 200-an tahun.
Saya tidak tahu masa depan industri buku akan seperti apa karena
sekarang saja selain buku yang dicetak di atas kertas ada juga buku
dalam bentuk digital. Apakah buku digital bisa dibaca 200 tahun ke
depan? Belum ada gambaran. Mungkin teknologi digital akan bertahan lama
atau ada teknologi baru yang bisa membaca e-book dan sejenisnya di masa depan yang lebih canggih. Yang jelas buku dalam bentuk hard print (cetak), terbukti bisa bertahan lama, seperti buku A Christmas Carol itu.
Saya sendiri sudah menulis sembilan buku. Saya tidak berpikir buku saya
bisa bertahan 200 tahun, lalu kelak ada kolektor yang melelangnya.
Ketika saya menulis buku, yang saya pikirkan hanyalah menulis buku yang
isinya bermanfaat, bukan soal bisa tidaknya buku saya dikoleksi orang.
Karena akan percuma jika buku hanya dipajang di rak tanpa dibaca dan
dimanfaatkan.
Saya yakin, Dickens pun tak berpikir menulis buku untuk dikoleksi,
melainkan untuk dibaca. Tetapi bahwa bukunya langgeng hingga kini, itu
karena ceritanya (isinya) memang memikat. Karena itu, menurut saya,
sebaiknya masing-masing dari kita menulis minimal satu buku sebagai
rekaman jejak kita dalam bidang apa saja. Mari menulis buku dari
sekarang, dimulai dengan coretan-coretan kecil, lama-lama coreten itu
akan menjadi buku yang bermanfaat bagi banyak orang.