Vonny Sumlang, artis yang tenar di tahun 80an ini menyadari
bakat menyanyinya sejak ia berusia lima tahun. Selepas sekolah menengah atas,
Vonny memulai karir dengan menjadi penyanyi di kafe milik Rima Melati.
"Waktu itu tanpa saya sangka-sangka, waktu itu ada
produser dari Jackson and tapes. Setelah nyanyi, saya dipanggil dan ditanya
apakah saya bersedia menjadi penyanyi rekaman. 'Wow, mau banget..' jawab saya.
Sejak itu, kalau ngga salah tahun 86, saya mulai recording album pertama saya :
Kau Lelaki, lalu tahun berikutnya yang hit itu album 'Ratu Sejagat',"
ungkap Vonny.
Dalam waktu singkat, wanita kelahiran kota Manado, 19 April
1961 ini namanya tenar dalam jagad hiburan Indonesia. Vonny mengaku telah
menghasilkan delapan album solo dan album duet tiga, dan juga bersama grup
Baskara Band.
Sukses membuat ego seorang Vonny muncul, "Perasaan
bangga ada, sedikit arogan memang ada, namanya juga manusia. Sudah mulai
milih-milih teman, trus saya sudah bisa minum minuman keras, mulai bisa minum
rohypnol, waktu itu obat-obat drugs-nya kaya gitu."
Walau sukses sudah ditangan, namun kehidupan tidaklah selalu
membahagiakan bagi Vonny.
"Bahagianya hanya sesaat saja, waktu kita entertain,
nyanyi, orang-orang seneng.. Tapi waktu kita pulang, nangis, mabok, trus saya
pernah berpikir bagaimana caranya bahagia yang bener-bener nyaman. Saya juga
ngga ngerti kenapa saya ngga bahagia... Saya sih punya rencana, pengen banget
dapetin kebahagiaan kalau saya nikah.." tutur Vonny.
Namun apakah rencana dan impian Vonny untuk menggapai
kebahagiaan dapat terwujud? Pada Desember 1990, Vonny mewujudkan impiannya
dengan menikahi seorang aktor. Saat itu sahabat-sahabat Vonny menyarankan untuk
segera memiliki anak, hal itupun direspon positif oleh Vonny dan suami.
"Waktu itu saya dan suami ke dokter, dan saya divonis
dokter yang membuat saya takutnya luar biasa."
Dokter menyatakan bahwa jika ingin memiliki anak, maka Vonny
harus menjalani operasi karena rahimnya kering dan tertutup, karenanya tidak
bisa memiliki anak kalau tidak dioperasi.
"Saya ketakutan, 'Operasi atau tidak?' Kalau tidak
operasi ngga bisa punya anak, saya pasti dihina sama dia karena dia bilang,
'Loe punya anak dong... Laki-laki dong..!'"
Ucapan sang suami semakin membuat Vonny tertekan, ia pun
menyesali mengapa dulu sampai terjerumus hingga mengkonsumsi minuman keras yang
akhirnya berakibat fatal seperti itu.
"Tapi kakak saya yang cukup dekat dengan saya, yang
cowok mengatakan bahwa, 'Alangkah lebih baik jika kamu meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan yang buruk, bertobat, repent dan minta belas kasihan Tuhan.
Itu aja, kalau kamu malu tunggu suami sudah tidur dan berdoa.'"
Vonny pun mengaku bahwa dirinya malu, sehingga menunggu
suaminya terlelap dulu, sekitar pukul 1 dini hari, baru dirinya berdoa.
"Doanya sangat sederhana karena ngga pinter doa, saya
mengatakan : Tuhan Yesus, saya ini dosanya banyak banget. Ampuni dosa saya
Tuhan. Kalau boleh saya diberikan seorang anak laki-laki. Setiap malam, kurang
lebih selama sepuluh hari lebih."
Vonny pun membuat komitmen untuk berhenti minum-minuman
keras dan merokok, hal itu menjadi bukti dari pertobatannya yang
sungguuh-sungguh. Kemudian, sebuah mukjizat terjadi.
"Tiba-tiba, saya itu ngga dapet haid lagi. Saya masih
blom ngeh, saya telpon dokter, dia langsung panggil. Sewaktu diperiksa, dokter
kaget sakali, karena menurut medis ngga mungkin. Dia bilang, 'Wah, ini
mukjizat. Karena saya sudah periksa secara rinci, kalau kamu ngga bisa hamil
kecuali di operasi.' Ini hanya tangan yang maha kuasa yang bisa
melakukannya," demikian Vonny menceritakan mukjizat yang dialaminya.
"Saya belum pernah meminta sesuatu yang Tuhan jawab
seketika begitu saja, saya waktu itu langsung inget kalau damai sejahtera yang
sejati itu datangnya dari Tuhan. Jadi saya merasa ini dia yang namanya damai
sejahtera.."
Tak bisa mengekspresikan rasa syukurnya, Vonny Sumlang saat
itu hanya bisa menangis atas kuasa dan kasih yang Tuhan tunjukkan kepadanya.
"Tuhan.... kamu kok baik banget buat aku..." demikian teriaknya dari
hati. Dari mukjizat Tuhan itu, lahirlah seorang putra bernama Tegar Putra
Dovianda.
Namun kebahagiaan yang dirasakan Vonny tidak berlangsung
lama, sepuluh tahun sejak peristiwa itu sebuah prahara mengguncang rumah
tangganya. Sang suami meninggalkannya, ia kemudian hidup hanya bersama
putranya.
"Tentu saja saya sebagai manusia, sebagai istri terluka
banget. Menangis, sedih, kecewa, tapi saya cuma berdoa, 'Tuhan, hanya Engkau
yang bisa menjamah hati anak manusia. Kalau pun Tuhan ijinkan dia tidak
diperstemukan lagi karena dia memilih meninggalkan saya, saya minta kekuatan
saja agar saya tidak melakukan hal-hal yang bodoh, yang merugikan diri saya,
atau mempermalukan nama Tuhan.' Waktu kita minta Tuhan menyertai kita, ngga
sampai kita jatuh tuh.." ungkap Vonny dengan tersenyum.
Selepas perpisahannya dengan sang suami, Tuhan memberikan
kepercayaan kepadanya untuk memimpin paduan suara. Kesibukannya membuat Vonny
tidak tenggelam dalam kesedihan.
"Saya memiliki iman bahwa Tuhan yang sama, yang sudah
mendengar doa saya dan memberikan saya seorang anak itu, Tuhan yang itu akan
memberikan saya kekuatan. Dan saya ingin tunjukin bahwa saya yang sekarang dan
saya yang dulu ada satu perbedaan yang sangat-sangat signifikan. Dengan lain
kata, saya berdiri di sekuler namun dengan penampilan yang lain, yang orang
harus melihat bahwa kita tidak sama lagi dari yang dulu."
Kehidupan baru Vonny dimulai dari satu titik, saat ia
menemukan seorang Juru Selamat.
"Saya mengakui dulu sebelum saya memilih Tuhan menjadi
juru selamat saya, saya selalu gagal mencari kedamaian, mencari kebahagiaan.
Tetapi ketika saya memutuskan untuk memilih Tuhan Yesus sebagai juru selamat
saya, dan saya memilih untuk menyerahkan hidup saya kepada Dia, saya merasakan
kebahagiaan yang luar biasa," demikian pengakuan Vonny saat menutup
kesaksiannya.
Apakah Anda juga sedang mencari kedamaian dan juga
kebahagiaan sejati seperti Vonny Sumlang dulu? Temukanlah di dalam Yesus
Kristus, Tuhan dan Juru Selamat yang telah mati menebus kita dari dosa dan
maut.
Sumber kesaksian : Vonny Sumlang (Sadur : Obat Malam)