Lia Aminudin alias Lia Eden yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang, dipastikan akan menghirup udara bebas pada 15 April besok. Petugas wanita yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa selama berada di Lapas, wanita pemimpin sekte Kerajaan Tuhan itu bersikap baik dan tidak pernah terlibat masalah. Lia Eden ditangkap karena melanggar Pasal 156 KUHP tentang Penistaan Agama karena mengaku sebagai Malaikat Gabriel.
Cerita yang didasarkan pada wikipedia disebutkan bahwa Lia lahir di Surabaya pada tanggal 21 Agustus 1947. Ibunya bernama Zainab dan bapaknya bernama Abdul Ghaffar Gustaman, seorang pedagang dan pengkhotbah Islam aliran Muhammadiyah. Pada umur 19 tahun, Lia menikah dengan Aminuddin Day, seorang dosen di Universitas Indonesia dan dikaruniai empat orang anak. Pada awalnya dia adalah ibu rumah tangga yang menjadi perangkai bunga.
Peristiwa ajaib terjadi ketika dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya tahun 1974. Lalu tanggal 27 Oktober 1995, saat sedang salat dia merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang mengaku dirinya Gabriel dan setelah itu Lia mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Gabriel terus menerus sejak 1997.
Selama proses itu, Malaikat Gabriel menyucikan dan mendidik Lia melalui ujian yang sangat berat, termasuk pengakuan controversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat luas. Tuhan kemudian memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti nama lamanya. Di dalam penyuciannya, dia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Gabriel sebagaimana ditulis di dalam kitab suci sebelumnya. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.
Lia menyebut dirinya Imam Mahdi yang muncul di dunia sebelum hari kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Dia menyebut dirinya juga sebagai reinkarnasi Bunda Maria dan anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Yesus Kristus. Hal ini menyebabkan kurang lebih 100 orang mengikutinya yang terdiri dari para pakar budaya, golongan cendikiawan, artis musik, drama, dan juga pelajar. Mereka semua dibaptis sebagai pengikut Salamullah.
Yesus sudah memperingatkan kita akan ajaran-ajaran yang menyesatkan, semua orang dapat terkena baik dia pintar sekalipun. Apa yang kita perlukan adalah hikmat dari Tuhan dan kepercayaan yang sungguh-sungguh mengenai apa yang Firman Tuhan katakan, sehingga kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan yang Yesus berikan buat kita.
Source : okezone/lh3