Simbol Cinta Sebesar Taj Mahal

Tak diragukan lagi, hampir semua kita tahu tentang Taj Mahal di Agra, India. Tapi, bagaimana dengan Coral Castle yang dibangun juga dengan cinta oleh Edward Leedskalnin?

Coral Castle adalah sebuah struktur bebatuan yang terdiri dari batu-batu megalitik. Masing-masing batu itu memiliki berat beberapa ton. Inspirasi bangunan yang terletak di Homestead, Florida, ini berasal dari pengalaman Edward sendiri.

Edward lahir di Latvia, sebuah negara kecil di Eropa. Ketika berusia 25 tahun, ia dikejutkan dengan keputusan tunangannya, Agnes, yang masih berusia 16 tahun untuk membatalkan pernikahan mereka hanya satu hari menjelang hari pernikahan. Karena patah hati, Edward meninggalkan Latvia dan menetap di Amerika. Di sinilah, ia menghabiskan sekitar 30 tahun lebih untuk membangun Coral Castle yang terkenal.

Coral Castle ini dianggap sebagai salah satu struktur bebatuan paling menakjubkan yang pernah dibangun pada abad ke-20. Apa yang membuat orang takjub adalah kenyataan bahwa Edward membangunnya seorang diri.

Coral Castle memiliki luas sekitar 4 hektar dan terdiri dari 1.000 ton bebatuan yang bersama-sama membentuk dinding, ukiran, perabot dan menara kastil. Hebatnya, batu-batu besar ini disatukan tidak dengan menggunakan sarana perekat apa pun. Mereka hanya ditumpuk dengan memanfaatkan beratnya untuk menjaganya tetap menyatu. Dan sama seperti piramida, tumpukan bebatuan ini begitu rapat dan sempurna sehingga celah antara dua batu tidak dapat ditembus oleh cahaya.

Menara kastik itu dihiasi dengan teleskop buatan, obelisk, air mancur, kolam, perabot dan patung-patung objek-objek astronomi. Perabot yang ada di dalamnya termasuk meja berbentuk hati, 25 kursi goyang, kursi yang berbentuk bulan sabit, bathtube, tempat tidur dan sebuah singgasana kerajaan.

Yang menjadi pertanyaan utamanya: Bagaimana caranya Edward membuat dan mengangkat bebatuan besar itu sendirian? Hingga kematiannya, Edward tidak pernah menceritakan rahasianya kepada orang lain. Jika ditanya, ia hanya menjawab, "Sebenarnya tidaklah sulit jika kamu tahu caranya."

Sering kali orang-orang menanyakan alasan mengapa ia mau menghabiskan hidupnya hanya untuk membangun monumen ini. Biasanya Ed hanya tersenyum dan menjawab, "Sweet Sixteen." Hal ini pasti merujuk ke Agnes, tunangannya yang telah menghancurkan hatinya.

Kehebatan karya arsitektur buatan tangan Edward bisa dikatakan sebagai sebuah manifestasi kekuatan cinta, kekuatan yang sama yang telah menciptakan Taj Mahal. Dan, kekuatan cinta yang dimiliki oleh Ed, tidak seperti yang kita kenal. Karena ketika kita umumnya memberi dan menerima, Edward hanya memberi dan memberi. Itulah yang membuatnya menjadi manusia luar biasa!

(Berbagai sumber)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit