Ilustrasi |
Teror bom kembali terjadi di dekat gereja pada hari Minggu (19/2) di luar ibu kota Nigeria. Beberapa orang dilaporkan cedera meskipun tidak ada korban tewas.
“Pagi tadi ada ledakan di Suleija, namun kecil. Ledakan itu berasal dari sebuah mobil yang terparkir dan tidak memiliki plat nomor,” ungkap Richard Oguche, juru bicara kepolisian daerah, Minggu (19/2) sebagaimana dilansir kompas.com.
Bom meledak di dekat gereja Christ Embassy di kota Suleija. Menurut petugas penyelamat, ledakan itu telah mencederai lima orang. Pastor Uyi Idugboe menduga, para penyerang berencana meledakkan bom saat orang meninggalkan gereja usai misa Minggu. Untunglah sebelum meledak, aparat keamanan telah mencurigai sesuatu yang mirip bom saat melakukan pemeriksaan mobil di luar gereja sehingga meminta para jemaat berlindung di dalam gereja.
Teror ini diduga sebagai upaya untuk mengulangi serangan bom Natal 2011 yang pada waktu itu menewaskan sedikitnya 44 orang. Lagi-lagi, kelompok militan Boko Haram diduga berada di balik serangan ini.
Kekerasan di Nigeria terus meningkat usai tragedi bom Natal 2011 lalu. Pemboman paling mematikan terjadi di Kano, Nigeria Utara bulan lau. Kano merupakan kota dengan 10 juta penduduk, terletak di sebelah selatan Kaduna. Kano terus mengalami kekerasan militan selama beberapa pekan terakhir.
Serangkaian pemboman dan penembakan yang melanda Kano pada Jumat (20/1) bulan lalu itu menewaskan 185 orang. Serangan mematikan tersebut diklaim kelompok Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain serta imigrasi. Boko Haram telah mengklaim dirinya sebagai otak dari puluhan serangan di Nigeria, termasuk bom bunuh diri pada Agustus tahun lalu di markas PBB Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dianggap gagal dalam mengendalikan kekerasan oleh kelompok militan meskipun ia telah mencopot kepala kepolisian untuk membuat pasukan kepolisian menjadi lebih efektif dan dan mampu memenuhi tantangan keamanan internal yang muncul. Goodluck sendiri menduga bahwa antek-antek Boko Haram telah berhasil masuk dan menduduki posisi-posisi penting dalam pemerintahan sehingga membuat kelompok ini sulit untuk diberantas.
(kompas)